Pemilihan Benih atau Bibit
Pemilihan benih atau bibit adalah hal yang utama dalam membudidayakan tanaman padi. Pilihlah benih yang sesuai dengan areal lahan yang akan ditanami tanaman padi, dan jangan lupa juga untuk memperhatikan air dan sumber air yang terdapat pada lahan yang akan ditanami.
Persiapan Lahan
Persiapan lahan meliputi pembersihan jerami padi atau sisa tanaman lain, pengemburan tanah dan perbaikan pematang yang rusak.
Saluran irigasi juga perlu di persiapkan. Agar saat proses penanaman air yang dibutuhkan oleh tanaman terjamin. Pada saat penggaruan saluran pembuangan air sebaiknya ditutup
jika diarea yang akan ditanami banyak terdapat hama yang merugikan seperti belalangan dll. sebaiknya perlu di lakukan penyemprotan pada saat penggaruan.
Pembenihan dan Penaburan Benih
Pisahkan benih padi yang bernas dengan yang kosong dengan cara merendam benih padi tersebut selama satu malam, sedangkan dalam penaburan benih padi, pilihlah tanah yang gembur bisa juga dicampuri dengan pupuk kandang.
Lakukan penaburan benih ini secara merata lalu tutup dengan tanah gembur atau berpasir. Penyiraman benih cukup dilakukan pada pagi hari dan sore saja.
untuk mencegah serangan hama tikus, sebaiknya di sekeliling di pasangi pagar dari plastik.
Penanaman
Setelah mencapai umur 18 hari, benih telah siap untuk di tanam di lahan sawah. Sebelum di tanam, benih yang telah di cabut akan lebih baik jika direndam dalam larutan insektisida berbahan aktif karbofuran dengan konsentrasi 1 gr/ liter selama 2 jam.
Pada waktu penanaman, kondisi lahan tidak perlu tergenang air. Cukup sedikit becek saja.
Cara tanam dengan menggunakan metode jajar legowo 2-1. Dengan jarak tanam 15 x 25 dan tanaman perlubang adalah cukup 1 rumpun.
Cara tanam padi sawah menggunakan metode ini memang terlihat sedikit jarang, tapi nantinya akan sangat bagus bagi perkembangan dan pertumbuhannya karena ada ruang cukup untuk pengaturan air, pemupukan dan optimasi cahaya matahari.
Tahap Pemeliharaan
Penyulaman, dapat di lakukan hingga padi berumur 2 minggu.
Penyiangan, di lakukan untuk mengendalikan gulma atau rumput liar serta pencabutan tanaman padi yang tidak sehat dan terserang penyakit. Penyiangan biasanya di lakukan 2 kali, yaitu sebelum pemupukan ke dua dan ketiga atau sesuai dengan kebutuhan
Pengairan, pada budidaya padi sawah, air merupakan kebutuhan yang sangat vital. Agar kondisi tanaman padi terjaga dengan baik, maka sebaiknya lahat berada dalam kondisi cukup becek dengan genangan air tidak lebih dari 1 cm dari permukaan tanah sawah. Koadar air lahan harus tetap terkontrol hingga 10 hari menjelang panen
Pemupukan susulan, pemupukan susulan biasanya di lakukan dalam 3 kali. Yaitu saat padi berumur 7 hari setelah tanam, 20 hst dan 35 hari setelah tanam. Masing-masing menggunakan pupuk NPK sebanyak 150 kg/ha dan urea 50kg/ha. pada pemupukan susulan 1 dan 2. sedangkan untuk pemupukan ketiga kosentrasi pupuk urea di tambah menjadi 250 kg/ha. Selaim pupuk primer, ada juga pemberian pupuk daun nitrogen yang di semprotkan saat tanaman berusia 14 hari dengan kosentrasi 2g/liter serta pupuk daun phospat dan kalium setelah tanaman berumur 30 hst sebanyak 2 gr/liter dan pada umur 45 hst sebanyak 4 gr/liter.
untuk tata cara pemupukan sebaiknya dilakukan dengan metode dibubuhi/jangan di tebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar